Minggu, 13 September 2020

Konsep Piramida Terbalik untuk Transformasi Pendidikan Indonesia



 Konsep piramida terbalik dalam tranformasi pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa tranformasi pendidikan haruslah dimulai dari akar rumput (guru dan peserta didik). Guru bersama peserta didik melaksanakan praktik-praktik baik dalam pembelajaran, dengan menerapkan model-model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemandirian, kolaborasi, berpikir kritis, kreativitas peserta didik. Lebih penting lagi adalah proses pembelajaran yang membahagiakan bagi guru dan peserta didik.

Selanjutnya, para guru yang telah berhasil mendapatkan hasil terbaik dari praktik baik di kelas, memiliki tanggung jawab untuk meneruskan keberhasilan tersebut. Berbagi kepada sebanyak-banyaknya rekan sejawat (guru) lainnya, baik di lingkungan sekolah sendiri, maupun sekolah-sekolah lainnya. Misalnya melalui forum-forum MGMP, komunitas pendidikan di daerah, ataupun organisasi-organisasi profesi.

Tentunya, gerakan yang dilakukaan para guru penggerak ini, akan menjadi perhatian dinas terkait atau pemerintah daerah. Berdasarkan praktik baik dan aksi nyata yang telah dilakukan tersebut, dapat dijadikan bahan pertimbangan atau acuan pemerintah daerah untuk mendukung, menyebarluaskan dan membuat kebijakan bagi tranformasi pendidikan di daerah.

Akhirnya, aksi nyata dan praktik baik para guru penggerak dengan dukungan komunitas, organisasi profesi dan pemerintah daerah akan menjadi modal bagi pemerintah pusat untuk membuat kebijakan nasional bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.


Konsep Piramida Terbalik untuk Transformasi Pendidikan Indonesia

 Konsep piramida terbalik dalam tranformasi pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa tranformasi pendidikan haruslah dimulai dari akar rumput ...